PALU, KabarSelebes.com – Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tengah memprioritaskan untuk mengawasi dan memantau jalur-jalur mudik darat selama ini dinilai rawan terjadi bencana alam dan kecelakaan lalu lintas.
“Kami sudah koordinasi dengan semua instansi terkait di daerah ini,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulteng Haris Rengga, di Palu, Rabu (31/5/2017).
Ia mengatakan, ada sejumlah poros jalan di provinsi ini selama ini sering terjadi bencana alam tanah longsor dan kecelakaan lalu lintas. Poros jalan yang rawan itu, seperti jalur penghubung Trans Sulawesi dari dan ke Kota Palu melaui poros Toboli-Taweli atau lebih dikenal ruas jalan “Kebun Kopi”.
Jalur tersebut, kata Haris, selama ini paling ramai dilewati berbagai jenis kendaraan roda dua maupun empat serta memiliki sekitar 300 tikungan tajam.
Poros Toboli-Taweli selain memiliki ratusan tikungan tajam, juga jalannya berkelok-kelok dan licin saat musim hujan, sehingga pengendara yang melintas harus lebih hati-hati atau mengurangi kecepatan agar terhindar dari hal-hal yang bisa menyebabkan kecelakaan.
Selain itu, jalur tersebut berada di kawasan hutan pada sisi kiri dan kanannya adalah tebing dan jurang cukup dalam dengan struktur tanah labil, sehingga mudah longsor saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kepolisian dan Dinas Bina Marga Provinsi Sulteng untuk bersama-sama mengamankan jalur Toboli-Taweli dan jalur lainnya yang memiliki tingkat kerawanan bencana alam tanah longsor dan kecelakaan.
Dinas Bina Marga dipastikan menempatkan alat berat pada jalur tersebut, sehingga dapat segera mengatasi jika terjadi bencana tanah longsor.
Sejumlah alat berat (buldozer) telah disiagakan pada beberapa titik rawan tanah longsor di sepanjang jalur Toboli-Taweli untuk mengantisipasi bencana alam tersebut.
Sumber: Okezone.com