
PALU, Kabar Selebes – Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Gatot Sumarjo Irianto mengancam akan menggeser anggaran bantuan sosial pengembangan tanaman padi jagung dan kedelai (pajala) bila tidak segera dieksekusi Maret ini.
“Satu bulan ke depan saya datang lagi dan bila belum jyga dieksekusi, maka anggaran akan saya geser ke propinsi lain. Tanpa diskusi dan tanpa bicara. Jadi pak gub, segera dilaksanakan, segera ditanami, ” tegas Gatot Sumarjo Irianto di depan peserta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) Propjnsi Sulawesi Tengah, Selasa, 20 Maret 2018 di Palu.
Menurut Gatot, revisi anggaran akan dilakukan bilamana tidak terealisasi untuk menghindari pemotongan bila asumsi APBN tidak tercapai.
“Jadi sekali lagi segera eksekusi. Apalagi itu khan penunjukan langsung. Jangan terlalu lama digoreng-goreng, ” kata Gatot lagi.
Gatot juga meminta gubernur tidak ragu-ragu menindak mereka-mereka yang tidak bekerja.
“Kita butuh kerja yang luar biasa, yang tidak bisa bekerja segera dipensiunkan pak Gub, ” tegas Gatot.
Dia juga meminta kepada Bulog untuk segera menyerap hasil produksi petani. Sekarang, lanjut Gatot lagi panen raya, segera Bulog membeli gabah petani.
Menyikapi pernyataan Dirjen Tanaman Pangan, Gubernur Sulawesi Tengah H Longki Djanggola berharap menjadi catatan penting bagi lingkup pertanian kabupaten/kota.
Longki mengatakan, saat ini ada keluhan dari petani kalau Bulog tidak mau membeli hasil pertanian sesuai harga OPP petani.
‘Petani memilih menjual kepada pembeli lain karena harganya lebih tinggi dari Bulog. Sehingga saya mengeluarkan surat edaran kepada para bupati agar 10 sampai 15 persen hasil pertanian dijual ke Bulog, ” kata Longki.
“Saya juga sudah memberi jaminan agar lebih serius lagi dalam mewujudkan program upsus pajala ke depan, ” kata Longki lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Sulteng Tri Iriany Lamakampali mengatakan bisa saja anggaran itu digeser ke daerah lain. Bosa pula anggaran daerah lain dipindahkan ke Sulteng.
Menurut Iriiany, untuk program berjalan 2018, lahan yang sudah tersedia untuk tanaman jagung seluas 87 ribu hektar, 15 ribu hektar untuk tanaman kedelai serta 33,5 ribu hektar untuk tanaman padi.
“Ini sudah berjalan. Anggarannya langsung ke rekening kelompok tani. Bahkan ada peluang ke depan luas areal akan terus ditingkatkan lago, ” ujar Iriany.
Murenbangtan diikuti 300 peserta berasal dari Dinas Pertanian, Bappeda dan OPD terkait kabupaten/kota se Sulawesi Tengah. Narasumber adalah para eselon I Kementerian Pertanian RI, Dinas Pertanian Sulteng, Kejati Sulteng, Korem 132 Tadulako serta Polda Sulteng.
Musrenbangtan 2018 mengangkat tema
“Penguatan Infrastruktur dan Korporasi Petani Sulawesi Tengah yang Mandiri, Maju dan Berdaya Saing (Patar)