PALU, Kabar Selebes – Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) merampungkan program bantuan untuk perempuan penyintas di Palu, Sigi dan Donggala, pada September 2019 tahun ini yang didanai oleh ChildFund International dan AKH, Germany.
Puluhan ibu rumah tangga di hunian sementara (Huntara) Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore, Selasa (24/9/2019) menerima bantuan dana stimulan dan alat produksi.
Bantuan dana dan alat produksi itu, diberikan untuk membantu usaha mikro ibu-ibu penyintas pascabencana 28 September 2018 silam.
Bantuan ini bertujuan untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak bencana di Kota Palu, Sigi, dan Donggala.
Bukan hanya bantuan alat produksi, Yayasan Satu Karsa Karya juga memberikan bantuan berupa dana stimulan sebesar Rp2.750.000 untuk penyintas yang tinggal di huntara. Sementara yang sudah tinggal di rumah pribadi mendapatkan sebesar Rp2.250.000 per orang.
Tidak hanya bantuan dana stimulan usaha individu, penerima manfaat juga membentuk kelompok dan menerima bantuan Rp11.000.000 per kelompok.
“Bantuan ini untuk mendukung usaha kelompok maupun individu ibu-ibu, dari awal kita usahakan usaha pribadi bisa tumbuh dan kedua mereka bisa merintis usaha kelompok,” jelas Iwan Setiyoko, project coordinator of livelihood Yayasan Satu Karsa Karya.
Dampingan YSKK itu ternyata membawa dampak positif terhadap perekonomian penyintas.
Seperti yang dialami puluhan penerima manfaat di lingkungan huntara Kelurahan Layana Indah tersebut.
Mutmainah, penyintas penerima manfaat mengatakan, saat ini usaha kios miliknya sudah menghasilkan ratusan ribu per hari.
Belum lagi kata Mutmainah, usaha olahan makanan dari daun kelor milik kelompoknya sudah menembus pasar luar kota.
“Hari ini kita kirim hasil produksi ke Makassar, untuk di Palu, kita punya gerai di kawasan Hutan Kota Kaombona,” ujar Mutmainah.(Ifal)