PALU, Kabar Selebes – Walikota Palu Drs Hidayat, M.Si menghadiri silaturahim antara Pemerintah kota Palu bersama masyarakat kecamatan Tawaeli pada Rabu malam, 20 November 2019 di kelurahan Baiya.
Kegiatan yang diinisiasi oleh masyarakat setempat tersebut sudah lama direncanakan, namun baru terlaksana dikarenakan menyesuaikan dengan kesibukan Walikota Palu.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pak Kadir serta masyarakat Tawaeli yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Ini sudah lama direncanakan, namun alhamdulillah baru terlaksana karena kemarin selama 30 hari kami sedang mengasistensi langsung rencana anggaran tahun 2020,” ujar Walikota.
Menurut Walikota, visi misi pembangunan kota Palu tahun 2016-2021 yakni “Palu Kota Jasa Berbudaya dan Beradat Dilandasi Iman dan Taqwa” terinspirasi dari perkataan Presiden RI pertama Soekarno, saat berkunjung ke kota Palu.
Dimana saat itu, katanya Soekarno yang lebih dikenal dengan Bung Karno menyatakan bahwa kota Palu dilihat dari udara seperti rangkaian mutiara di Khatulistiwa.
“Itulah perkataan Bung Karno yang kita maknai sehingga menjadi visi misi pembangunan kota Palu saat ini,” lanjut Walikota.
Walikota menyatakan bahwa ada rangkaian kehidupan masyarakat Kaili yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, kekeluargaan, dan kegotongroyongan. Ketiga nilai itulah, katanya yang dianggap hilang sehingga rawan terjadi perkelahian antar kelurahan beberapa tahun lalu.
“Olehnya kami ingin menumbuhkan kembali nilai-nilai tersebut di tengah-tengah kehidupan masyarakat kita dan membentuk lembaga-lembaga adat di setiap kelurahan untuk menjaga ketiga nilai tadi,” jelasnya.
Hidayat menginginkan agar masyarakat menjaga ketentraman, kedamaian, bahkan keamanan dalam menghadapi pesta demokrasi Pilkada tahun 2020. “Jangan sampai kehidupan kita yang sudah mulai aman, tentram, dan damai justru hilang karena Pilkada mendatang,” imbaunya.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut juga Wali kota menyampaikan beberapa hal terkait perkembangan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempabumi, tsunami, dan likuifaksi yang terjadi tanggal 28 September 2018 silam.
Hidayat mengatakan bahwa saat ini sudah ada dana stimulan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat sekitar berjumlah Rp 800 miliar lebih. Dana tersebut, katanya akan segera didistribusikan kepada masyarakat yang rumahnya rusak berat, rusak sedang, maupun rusak ringan.
Namun, Walikota menyatakan ada sedikit kendala terutama terkait data penerima bantuan tersebut. Dimana BPBD kota Palu dianggap tidak menggunakan data yang sudah dikumpul sejak awal sehingga ada data yang cacat bahkan sekitar 8.000 lebih data yang belum masuk sebagai penerima dana stimulan.
“Maka dari itu, kemarin saya langsung pecat kepala bidang di BPBD yang mengurusi itu. Bayangkan saja ada 8.000 lebih data belum masuk,” katanya.
Walikota juga memohon agar para lurah segera memastikan kepemilikan bangunan, jangan sampai ada pungut-pungutan dalam membuat SKPT-nya dan segera lengkapi surat-suratnya. Jika sudah, katanya segera berkoordinasi dengan BPN.
“Saya minta diproses segera dan para lurah dan camat fokus disitu usahakan bagaimana caranya,” tandasnya. (*/patar)