Tutup
Nasional

Ansor Sulteng Minta IMIP Hentikan Aktifitas Bandaranya

1725
×

Ansor Sulteng Minta IMIP Hentikan Aktifitas Bandaranya

Sebarkan artikel ini

PALU, Kabar Selebes – Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulteng, Alamsyah Palenga, meminta IMIP menunjukkan tanggungjawabnya kepada negara dan masyarakat untuk segera menghentikan aktifitas di bandara miliknya.

“Kami belum mendengar kejelasan sikap IMIP akan persoalan ini. Susah payah pemerintah upayakan pembatasan, tapi kalau IMIP tidak melakukan, itu sama saja menyimpan bom waktu bagi warga Sulteng,” ungkap Alamsyah Palenga, Senin (30/3/2020).

Dia juga meminta pemerintah setempat untuk segera menutup aktifitas bandara yang ada di perusahaan tambang milik PT. Indonesia Morowali Industrial Park atau IMIP di Kabupaten Morowali tersebut. Langkah tersebut menurutnya sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid- 19.

“Kami meminta kepada pemerintah untuk segera menutup bandara yang ada di IMIP. Berdasarkan laporan yang kami terima, aktifitas penerbangan masih berlangsung di sana,” ungkap Alamsyah Palenga.

Alamsyah mengatakan, bahwa bandara masih melayani rute penerbangan berdasarkan kebutuhan perusahaan. Dari Bungku ke China, dan sebaliknya dari China ke Bungku. Ia meminta pemerintah untuk mengambil sikap tegas mengenai hal tersebut. Menurutnya, hal itu akan menjadi biang kerok penangan Covid- 19 di daerah ini.

“Masih terkait dengan IMIP, kami dapat laporan, selain bandara yang perlu kita awasi, adalah masuknya para warga negara asing  melalui jalur-jalur illegal,” ungkapnya.

Melalui kapal laut yang datang mengantarkan barang ke PT. IMIP. Ia menduga banyak Tenaga Kerja Asing (TKA) masuk ke Morowali melalui jalur tersebut. hal ini juga menyulitkan langkah dalam penaganan Covid- 19. Selain itu, ia juga menyingung terkait perbatasan resmi di daerah ini. Ia mencatat diketahui pelabuhan di Sulteng beberapa titik menjadi pelabuhan rakyat dan berhubungan langsung dengan luar negeri. Salah satu contoh pelabuhan di Balaesang Tanjung.

“Itu secara tradisional diketahui pintu masuk dan keluar masyarakat menuju Malaysia. Nah ini seperti apa, kami belum melihat ada upaya pemerintah melakukan pemetaan. Kita juga meminta keseriusan pemerintah untuk pemeriksaan di perbatasan,” pungkasnya. (abd/nng)

Laporan : Tim

Silakan komentar Anda Disini….