POSO, Kabar Selebes– Sebanyak tiga ratus orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Danau Poso melaksanakan demonstrasi kepada pihak PT. Poso Energy Senin (22/11/21).
Aksi dilakukan di dua tempat di tugu pantung kota Tentena dan depan kantor PT.Poso Energy, massa pun melakukan blokade jalan.
Para demonstran menuntut PT.Poso Energy yang dianggap tidak bertanggung jawab atas dampak pekerjaan bendungan yang dilakukan PT.Poso Energy hingga menyebabkan ratusan hektar sawah dan lahan pengembalaan rusak.
Dalam tuntutanya massa aksi menyampaikan beberapa poin, masyarakat adat danau Poso berfungsi mengawasi perusahaan dan masyarakat adat siap menjadi mediator dalam persoalan yang terjadi. Budaya telah dirampas serta ekosistem yang ada di danau Poso sehingga perlu masyarakat perjuangkan. Bahkan masyarakat adat danau Poso harus mengambil langkah kongkrit untuk mengatakan pekerjaan harus dihentikan. Masyarakat adat harus berada di pinggir danau Poso dan akan menuntut hak.
“Kembalikan seluruh hak-hak itu. Kami datang dengan damai untuk menyuarakan hak masyarakat pinggiran danau Poso. Selama dua tahun masyarakat merasakan penderitaan atas beroperasinya PT. Poso Energy di daerah ini, kami tidak melarang pihak perusahaan beroperasi di daerah ini tetapi selama ini kami tidak mendapatkan keadilan yang menjadi hak-hak masyarakat,” kata korlap aksi Hajai Ancura.
Massa aksi juga menyampaikan setelah pihak PT. Poso Energy melakukan pekerjaan di daerah Pamona sudah begitu banyak kerbau yang mati tenggelam dengan kurun waktu singkat, selain itu ratusan hektar areal persawahan gagal panen karna naiknya air danau.
Sementara menyikapi adanya aksi pemblokadean jalan secara terus menerus maka Sekcam Pamona Puselemba, Drs. Rafli sebagai perwakilan Pemda Poso menerima aspirasi para massa aksi dengan berjanji akan meneruskan aspirasi tersebut ke Bupati Poso.
Setelah terus dilakukan negosiasi maka korlap aksi Hajai Ancura menemui pihak PT. Poso Energy di Kantor Direksi Kit untuk meminta tanggapan. Aksi juga melakukan ritual adat oleh para massa.
Aksi ini juga diikuti sebanyak 21 perwakilan masing-masing desa yang ada di Kecamatan Pamona Bersaudara. Dan dilakukan pengamanan dari kepolisian setempat.
Informasi yang didapatkan media ini rencananya akan diadakan pertemuan massa aksi dengan pihak PT. Poso Energy.(rdm)
Laporan : Ryan Dharmawan