MOROWALI, Kabar Selebes – Daerah Kabupaten Morowali jadi tuan rumah pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Perindustrian dan Perdagangan se Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2022.
Kegiatan berlangsung di Gedung Serbaguna Achmad Hadie, Kelurahan Matano, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, pada Senin (21/3/2022).
Secara resmi Rakor dibuka Kepala Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah, Rical Arnaldo. Dihadiri Bupati Morowali Taslim, Wakil Ketua II DPRD Morowali Asgar Ali, unsur Forkompimda Morowali, Ketua dan Wakil Ketua Dekranasda Morowali Asnoni Taslim dan Marwani Najamudin, Kepala Dinas Perindag Morowali Zaenal, para kepala dinas Perindag kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah, kepala OPD lingkup Pemkab Morowali, narasumber, ketua dewan adat To Bungku, serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Morowali Taslim menyampaikan, terimakasih kepada Gubernur melalui Kepala Dinas Perindagi Sulawesi Tengah atas kepercayaannya kepada Kabupaten Morowali menjadi tuan rumah Rakor Perindustrian dan Perdagangan tingkat Provinsi Sulawesi Tengah.
“Selamat datang di Kabupaten Morowali seluruh peserta Rakor. Mudah-mudahan kehadiran bapak ibu dapat saling tercipta sinergitas antara pemerintah daerah se-Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Taslim menjelaskan secara singkat selayang pandang dan kondisi geografis,hingga potensi yang ada di Kabupaten Morowali.
“Perkembangan Kabupaten Morowali sudah sangat berbeda jika dibanding 10 tahun lalu. Saat ini telah tumbuh dan berkembang dengan sangat positif, dicerminkan dengan beberapa indikator pembangunan, diantaranya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 mencapai 28,93%, atau satu-satunya kabupaten/kota di Sulawesi Tengah yang pertumbuhan ekonominya bernilai positif, sementara daerah lain mengalami perlambatan ekonomi,” jelasnya.
Ia menyebutkan, hadirnya kawasan industri mengalami peningkatan pendapatan dan kesejahteraan yang sangat pesat bagi Sulawesi Tengah, khususnya di Morowali. Diharapkan kawasan industri berasis olahan nikel, mampu berkontribusi maksimal dengan menjadi lokomotif penggerak dan menimbulkan multiplier efek pada bidang usaha industri maupun usaha kecil dan menengah.
“Dapat dilihat bahwa sektor perindustrian Morowali dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang positif, dimana pada tahun 2020 pertumbuhan IKM sebesar 23,4%, meningkatnya kegiatan pada sentra IKM olahan kayu KTM Bungkul ini mengindikasikan arus investasi cukup bahyak masuk ke Morowali, mampu membuka lapangan kerja yang berujung pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan,” ungkapnya.
Sementara Gubernur Sulawesi Tengah dalam sambutannya, melalui Kepala Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah, Rical Arnaldo menyampaikan, apresiasi kepada panitia pelaksana, khususnya kepada Morowali yang telah bersedia menjadi tuan rumah.
Pelaksanaan rapat tahunan bidang perindustrian dan perdagangan merupakan salah satu upaya dalam mendorong kemajuan industri dan perdagangan, guna mempercepat pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.
“Atasnama Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah, saya ucapkan selamat datang kepada para pejabat perwakilan dari Kementerian Perdagangan Perindustrian RI dan Kementerian Perdagangan RI atas kesediannya berkunjung ke Morowali,” ujarnya.
“Saya juga mengapresiasi dan terimakasih kepada Kepala Dinas Perindag Sulawesi Tengah atas terselenggaranya Rakor ini, serta seluruh stakeholder terkait, khususnya kepada Pemda Morowali yang telah bersedia menjadi tuan rumah pelaksanaan Rakor tahun ini,” ungkapnya.
Selain itu, Gubernur juga menjelaskan terkait fenomena kenaikan sejumlah harga bahan pokok dan kebutuhan masyarakat. Dipicu oleh konflik antara Rusia dan Ukraina ditengah kondisi pandemi yang masih belum berakhir dalam dua tahun terakhir. Menyebabkan harga komoditas global meningkat, sehingga harga domestik pun ikut naik.
“Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sulwaesi Tengah pasca bencana 2018 dan pandemi Covid-19, yaitu peningkatan investasi dan ekspor untuk menggerakan sektor rill, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, yaitu pertumbuhan ekonomi yang dapat menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran,” jelasnya.
“Karena peningkatan kesempatan kerja dipengaruhi oleh peningkatan investasi. Selanjutnya meningkatkan peranan swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kerjasama dengan usaha/industri kecil menengah dan koperasi serta perbankan,” tambahnya.
Sementara , Ketua Panitia Kepala Dinas Perindag Sulawesi Tengah, dalam laporan tertulis dibacakan Kepala Dinas Perindag Morowali Zaenal menyampaikan, bahwa tujuan pelaksanaan untuk mewujudkan sinergitas dan singkronisasi program pembangunan perindustrian dan perdagangan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, melalui pengelolaan pembangunan berbasis potensi kewilayahan dalam rangka pembangunan industri yang berdaya saiing, peningkatan ekspor, serta penguatan pasar di Sulawesi Tengah.
“Rakor ini diselenggarakan mulai 20 – 22 Maret 2022 di Morowali, dengan peserta Rakor terdiri dari kepala dinas dan pejabat eselon III, serta kepala sub bagian perencanaan program yang membidangi perindustrian dan perdagangan kabupaten/kota, serta pejabat eselon III dan IV Dinas Perindag Sulawesi Tengah,” jelasnya.
Sesuai tema Rakor tahun ini “Gerak Cepat Pembangunan Industri dan Transformasi Struktur Perdagangan Menuju Pemulihan Ekonomi Sulawesi Tengah yang Lebih Sejahtera dan Maju”.
Diharapkan dapat merumuskan dan menyusun program kegiatan strategis yang akan dilaksanakan pada tahun 2022 dan 2023. Terkoordinasi antara program pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka pemulihan ekonomi saat ini.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan oleh-oleh khas dari Pemda Morowali kepada Kepala Dinas Perindang Sulawesi Tengah, dan seluruh Kepala Dinas Perindag kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah, serta unsur Forkompimda Morowali.
Selanjutnya penampilan Tarian Tradisional Morowali (Tarian Moduku Fea dari Sanggara Seni Sampela). Kemudian kunjungan ke Pameran Lokal IKM Kabupaten Morowali di Gedung Serbaguna Achmad hadie.
Narasumber pada Rakor ini, diantaranya pejabat dari Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Perdangan RI, Bappeda Sulawesi Tengah, pejabat eselon III di lingkungan perindustrian dan perdagangan Sulawesi tengah. (kominfo/ahl)
Laporan: Ahyar Lani