MOUTONG, Kabar Selebes – Hujan dengan intensitas tinggi dari Pegunungan Nasalane Lobu, menyebabkan beberapa tanggul yang berada di Dusun Dua dan Tiga Desa Lobu Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong, Jumat 12 Agustus 2022 pukul tujuh malam, jebol.
Ratusan rumah yang berada di hamparan tanggul pun terendam banjir setinggi paha hingga pinggang orang dewasa. “Airnya sangat cepat naik, banyak warga yang tidak sempat lagi menyelamatkan barang-barangnya. Sehingga banyak yang hanyut,” terang Abdul Halim Ince Hasan, warga Lobu.
Kepada media ini, Halim menjelaskan, akibat jebolnya tanggul tersebut, debit air yang biasa mengairi sungai Moutong, memilih melalui perkampungan. “Ini tadi pas abis magrib, sekolah MTs dan SD serta masjid sudah terendam pak, hanya sekitar 20 menitan saja, ratusan rumah warga sudah rata terendam,” ujarnya.
Beberapa warga menceritakan, jika sejak kemarin tanggul yang berada di Dusun Dua Lobu sudah jebol. “Hanya saja, tidak di antisipasi memang. Mungkin perkiraan warga, hari ini tidak ada lagi hujan susulan di atas pas. Ternyata malah deras hujan gunung. Jadj yang kemarin sudah jebol tambah jebol,” cerita warga yang namanya tak bersedia di sebut.
Masih menurut cerita warga tadi, air di sungai Moutong terbilang tak deras amat. “Kalau kuala Moutong so dangkal pak, makanya pas jebol, air memilih lewat tanggul. Apalagi yang tanggul yang jebol pas di tikungan sungai. Jadi aliran air lurus masuk ke perkampungan,” cerita warga berusia 50 tahun ini…
Pantauan KabarSelebes.id di lokasi banjir, beberapa titik tanggul penahan air yang berada di Dusun Dua dan Dusun Tiga Lobu jebol. Tanggul yang hanya terbuat dari tanah timbunan bekas kerutan sungai.
“Di Desa Lobu belum ada tanggung yang terbuat dari bronjong pak. Semua masih dari tanah bekas kerutan bantaran sungai. Jadi, kalo debit air deras, pasti banjir. Tapi baru kali ini, airnya sampai merendam rumah-rumah warga,” ucap Kasim warga Dusun Tiga Lobu.
Kepala Desa Moutong Utara Mahyuddin yang dihubungi media ini menjelaskan. Sedikit tiga dusun di desanya yang terendam air setibggi 50-70 sentimeter. “Paling parah yang ada di Moutong Utara rata dengan air pak. Puluhan hektar sawah yang sementara panen, tenggelam,” terangnya.
Bahkan sambungnya, beberapa padi yang sementara panen namun masih ditimbun di areal persawahan, turut hanyut. “Disini pak panennya masih sistem tradisional. Jadi yang tidak sempat di angkut ke penggilingan, masih di timbun. Itu hanyut pak,” sambungnya.
Sampai berita ini rilis, Mahyuddin belum bisa menghitung berapa kerugian warganya akibat banjir. “Pastinya besar nilainya pak,” ucapnya singkat.
Memang, kerugian masyarakat sabgat besar. Buktinya, puluhan bahkan ratusan ton gabah yang siap giling di penggilingan milik Ko Liong yang berada di Dusun 4 Moutong Utara terendam air nyaris setinggi satu meter.
Sampai berita ini di rilis, tidak ada korban jiwa di banjir tersebut. Kerugian pun masih sementara di data oleh kedua kepala desa.(hcb)
Laporan: Hasan Cl. Bunyu