Tutup
Historia

Begini awal Megalitikum di Sulawesi Tengah ditemukan oleh Penginjil Albert Christian Kruyt

×

Begini awal Megalitikum di Sulawesi Tengah ditemukan oleh Penginjil Albert Christian Kruyt

Sebarkan artikel ini
Beberap orang berdiri di samping patung megalit di Poso pada tahun 1930-an.(Foto: Tropenmuseum)

Periode Persiapan 1892 – 1904:

Advertising

Pada awalnya, Albert Christian Kruyt belum secara terbuka memperkenalkan agama Kristen kepada penduduk setempat. Ia lebih fokus pada memahami budaya, adat, dan bahasa orang Poso.

Selama periode ini, Kruyt menjalin hubungan baik dengan pemuka masyarakat dan pemimpin suku, membantu menciptakan perdamaian antar suku yang terlibat dalam konflik, serta berkontribusi dalam membantu Pemerintah Kolonial Belanda dalam menjaga ketertiban masyarakat. Selain itu, ia juga merintis pembukaan sekolah.

Periode Pertumbuhan 1909 – Sekarang:

Pada tahun 1909, terjadi titik balik dalam pekerjaan penginjilan Albert Christian Kruyt ketika sang kepala suku, Papa I Wunte, dan sejumlah anggota klannya menerima baptisan Kristen.

Ini menjadi awal dari pertumbuhan iman Kristen di kalangan suku Pamona Poso. Setelah itu, penginjilan Kristen menyebar ke suku-suku lain di sekitar Danau Poso, seperti Pekurehua, Besoa, Bada, Rampi, dan Mori.

Hampir seluruh suku Pamona, Pekurehua, Besoa, Bada, Rampi, dan Mori di Poso memeluk agama Kristen hingga akhir dekade ketiga abad ke-20. Namun, suku Wana masih mempertahankan agama asli mereka, terutama mereka yang tinggal terpencar di pedalaman pegunungan Sulawesi Tengah.

Selanjutnya >>> Selama perjalanan penginjilan ini, Albert Christian Kruyt juga melakukan penelitian

Silakan komentar Anda Disini….