PALU, Kabar Selebes – Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura secara resmi melakukan pemancangan pondasi bangunan (groundbreaking) Masjid Raya Darusalam Palu, Jum’at (9/2/2024).
Pembangunan kembali masjid tersebut merupakan program Pemerintah Provinsi Sulteng melalui Dinas Cipta Karya Dan Sumber Daya Air setelah tahun 2018 hancur dihantam bencana gempa bumi.
Masjid Raya Darussalam Palu ditargetkan selesai pada bulan Desember 2024.
Gubernur Rusdy Mastura menuturkan Masjid Raya ini merupakan simbol religius di provinsi Sulawesi Tengah yang sebelumnya mengalami kerusakan parah akibat bencana alam gempa bumi 28 September 2018.
Gubernur Sulawesi Tengah mengusulkan agar masjid ini diberi nama Masjid Raya Fastabiqul Khairat, mengingat Sulawesi Tengah tempat lahir organisasi islam terbesar di Indonesia Timur yaitu Alkhairaat.
“Saya usul agar masjid diberi nama Masjid Raya Fastabiqul Khairat,”pinta gubernur karena Alkhairaat dilahirkan untuk menyinari masyarakat Sulawesi Tengah
Atas terlaksananya groundbreaking, Gubernur berharap pembangunan masjid selesai tepat waktu dan menjadi kebanggaan masyarakat sulawesi tengah.
Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Daerah (Cikasda) Sulawesi Tengah, Andy Rully Djanggola mengatakan, Pembangunan kembali Masjid Raya Darusalam merupakan harapan masyarakat Kota Palu dan ke depan masjid ini memiliki kapasitas menampung jamaah hingga 10 ribu.
“Pembangunan Masjid Raya ini ditargetkan selesai dalam 439 hari terhitung sejak tanda tangan kontrak 20 oktober 2023. Proyek ini menggunakan skema multi-years kontrak dan akan selesai sampai dengan 31 desember 2024,” jelas Andy Rully Djanggola.
Pembangunan Masjid Raya ini juga dikawal dan dipantau oleh tim pendampingan proyek strategis daerah dan dipantau langsung dari tim KPK, Kejaksaan, Polda dan inspektorat.
Pembangunan Masjid Raya ini juga melibatkan pekerja lokal dan pekerja luar Sulawesi Tengah, mulai dari pekerja teknis dan non teknis.
“Hari ini mungkin kalau dilihat itu hanya 50 orang bekerja untuk tahap persiapan. Retapi nanti ada puncak itu sampai 500 orang. karena memang pekerjaan yang paralel dilakukan dan itu membutuhkan tenaga kerja. Selain ada yang drop-in dari jawa, juga ada yang direkrut dari tenaga kerja lokal,” tandas Rully.(abd)