PALU, Kabar Selebes – Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Bonang Bayuaji memastikan bahwa pihaknya akan menanggung seluruh biaya pengobatan Jerni (25), seorang pemulung yang menjadi korban penembakan oleh anggota Detasemen TNI AU Mutiara Palu.
Langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab dan upaya pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap TNI AU.
Dalam pertemuan yang diadakan di Markas Detasemen TNI AU Mutiara Palu, Marsma Bonang Bayuaji menjelaskan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan keluarga korban serta perwakilan dari Dewan Penasehat Adat Rumpundaa Inde, Saleh Rata Lemba, Sekjen Rumpun Suku Daa Inde, Sarvan, Pj Kepala Desa Kalora, Sudarto, Lurah Birobuli Selatan, Irma, dan Kesbangpol Kabupaten Sigi, Hasanuddin. Pertemuan ini bertujuan untuk menyampaikan komitmen TNI AU dalam menangani kasus ini dengan serius dan transparan.
Setibanya di Palu, Marsma Bonang Bayuaji langsung mengunjungi RS Samaritan untuk menjenguk Jerni yang sedang dirawat.
Ia memastikan bahwa korban mendapatkan penanganan medis terbaik dan menyatakan akan menanggung seluruh biaya pengobatan hingga Jerni sembuh total.
“Kedatangan saya ke Palu adalah untuk memastikan bahwa korban mendapat penanganan medis yang bagus dan menanggung seluruh biaya pengobatan hingga sembuh,” tegas Marsma Bonang Bayuaji saat bertemu keluarga korban di Palu.
Selain menanggung biaya pengobatan, Marsma Bonang Bayuaji juga mengungkapkan bahwa pihaknya memberikan bantuan untuk meringankan beban hidup sehari-hari keluarga korban.
Bantuan tersebut diterima langsung oleh suami korban, Helwan.
“Kami juga memberikan bantuan untuk meringankan biaya hidup sehari-hari bagi keluarga korban,” tambahnya.
Marsma Bonang Bayuaji juga menegaskan komitmen TNI AU untuk menindak tegas anggota yang bersalah dalam insiden ini.
“Saat ini, Polisi Militer TNI AU sedang melaksanakan proses hukum secara militer kepada pelaku,” jelasnya.
Insiden penembakan terjadi pada Kamis (11/7/2024) di komplek rumah dinas TNI AU di Jl Dewi Sartika, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Jerni dan rekannya masuk ke komplek tersebut untuk mencari kardus dan botol bekas ketika seorang anggota TNI AU menembaknya dengan senapan angin setelah menuduh mereka mencuri.
Jerni yang mengalami luka serius kini mendapatkan perawatan intensif di RSU Samaritan Palu.
“Kitorang masuk itu hanya baa ambil blek, kardus, dan botol-botol plastik yang sudah tidak dipakai,” ujar Jerni setelah mendapatkan perawatan.
Ia menjelaskan bahwa penembakan terjadi tiba-tiba tanpa adanya bukti mereka melakukan pencurian.
Langkah cepat yang diambil oleh Marsma Bonang Bayuaji diharapkan dapat meredakan ketegangan dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap TNI AU, serta memastikan bahwa insiden serupa tidak terulang kembali.(abd)