MOROWALI, Kabar Selebes – Dalam upaya memperkuat pembangunan berkelanjutan di sektor industri nikel, Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menggelar Konferensi Tahunan ESG pada 15 Januari 2025. Acara ini merangkum hasil kerja Environmental, Social, and Governance (ESG) di kawasan industri tersebut, menanggapi perhatian pemangku kepentingan, dan merumuskan rencana kerja ESG untuk tahun berikutnya.
Dewan Direksi Tsingshan Industrial, Mr. Wang, dalam konferensi tersebut menegaskan pentingnya penerapan prinsip ESG sebagai kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan industri nikel di Indonesia.
“Ke depan, perusahaan-perusahaan tenant di Kawasan IMIP akan terus memegang teguh konsep pembangunan berkelanjutan, memperdalam kerja sama internasional, dan mendorong sistem ESG yang meliputi transformasi rendah karbon, perlindungan ekologi, kesehatan kerja, dan tanggung jawab sosial. Ini bertujuan menciptakan kawasan industri nikel yang hijau, sehat, dan berkelanjutan,” jelas Mr. Wang.
Dalam konferensi tersebut, sertifikat penghargaan diberikan kepada beberapa perusahaan tenant atas kontribusi mereka dalam tanggung jawab sosial. Perusahaan-perusahaan seperti PT ITSS, PT SMI, PT IRNC, PT GCNS, PT HYNC, PT DSI, PT WNII, PT IMIP, PT TSI, PT LSI, PT QMB, dan PT RNI menerima penghargaan tersebut.
Konferensi ini juga dihadiri oleh sejumlah investor dan mitra strategis, termasuk Eternal Tsingshan Group, Huayou Cobalt, Walsin Lihwa, GEM Co., Ltd, CNGR Advanced Material Co., Ltd, serta Direktur Operasional PT IMIP, Irsan Widjaja.
Melalui langkah-langkah strategis ini, IMIP menegaskan komitmennya untuk mendukung hilirisasi nikel yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berlandaskan pada prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan.***