Tutup
Sulawesi Tengah

Pemprov Sulteng Tunggu Hasil Audit Ekspor Durian ke China

18
×

Pemprov Sulteng Tunggu Hasil Audit Ekspor Durian ke China

Sebarkan artikel ini
Durian Parigi (Foto: Harian Ekonomi Neraca)

PALU, Kabar Selebes – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah tengah menanti hasil audit kelayakan atau protokol ekspor durian ke China yang dilakukan oleh tim General Administration of Customs of China (GACC). Audit ini menjadi langkah krusial dalam memastikan bahwa durian asal Sulawesi Tengah memenuhi standar keamanan dan mutu pangan yang ditetapkan oleh pemerintah Tiongkok.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah, Nelson Metubun, mengonfirmasi bahwa proses audit telah rampung dengan tim GACC yang turun langsung ke lapangan.

“Proses audit sudah selesai. Tim GACC turun langsung di lapangan,” ujar Nelson di Palu, Sabtu (tanggal).

Dalam tahapan audit ini, tim GACC didampingi oleh berbagai kementerian dan lembaga terkait, termasuk Badan Karantina Indonesia (Barantin), Badan Pangan Nasional, serta Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). Pemerintah daerah (pemda) juga turut serta dalam pendampingan untuk memastikan kelancaran proses tersebut.

Audit yang dilakukan mencakup beberapa aspek penting, seperti cara budi daya durian, penanganan buah di tingkat petani atau kebun, serta perlakuan terhadap buah saat panen hingga di rumah kemas (packing house).

“Audit ini merupakan tahapan wajib sesuai protokol ekspor yang ditetapkan Tiongkok. Tujuannya untuk memastikan bahwa durian segar asal Indonesia memenuhi persyaratan keamanan dan mutu pangan,” jelas Nelson.

Ia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia sangat serius dalam mengawal persiapan ekspor durian ke China. Keseriusan tersebut ditunjukkan dengan pendampingan yang dilakukan oleh berbagai instansi terkait guna memastikan semua persyaratan dapat dipenuhi.

“Diharapkan hasil audit nanti dapat memberikan kabar positif. Hasil audit juga akan menentukan apakah kegiatan ekspor bisa segera dilakukan atau tidak,” tambahnya.

Nelson juga mengungkapkan bahwa petani durian di Sulawesi Tengah telah menerapkan protokol Good Agriculture Practices (GAP) atau cara budi daya pertanian yang baik, serta standar Good Handling Practices (GHP). Menurut data Dinas TPH, saat ini terdapat sekitar 1,2 juta pohon durian yang sudah berproduksi dari total 3,7 juta pohon durian yang ada di Sulawesi Tengah.

“Durian merupakan komoditas yang sangat prospektif. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan turut berpartisipasi dalam pengembangan kebun durian guna memperkuat potensi ekspor di masa mendatang,” pungkasnya.(ant)

Silakan komentar Anda Disini….