PALU, Kabar Selebes – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menargetkan jumlah pendonor darah di provinsi ini mencapai 1.000 hingga 2.000 orang per bulan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan darah di rumah sakit tetap aman dan mampu memenuhi kebutuhan pasien, terutama dalam kondisi darurat.
Hal ini disampaikan Anwar Hafid saat menggelar audiensi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Tengah yang dipimpin Ketua PMI Sulteng, Hidayat Lamakarate, didampingi Sekretaris Provinsi, Novalina. Pertemuan berlangsung di Ruang Kerja Gubernur Sulawesi Tengah pada Senin (17/3/2025) dan membahas permasalahan stok darah di rumah sakit.
Hidayat Lamakarate menjelaskan bahwa secara umum stok darah di Sulteng cukup, namun permintaan spesifik dari rumah sakit sering kali menyebabkan distribusi memerlukan waktu lebih lama. Hal ini menjadi tantangan utama dalam memastikan ketersediaan darah sesuai kebutuhan pasien.
Menanggapi hal tersebut, Anwar Hafid menekankan pentingnya sistem distribusi darah yang lebih efektif. “Kita dorong adanya kegiatan donor darah rutin, minimal tiga bulan sekali di lingkup Pemerintahan Provinsi Sulteng,” ujar Anwar Hafid. Ia menambahkan bahwa sistem rotasi darah harus berjalan dengan baik agar tidak terjadi kekurangan stok ketika dibutuhkan.
Sebagai upaya konkret, Pemerintah Provinsi Sulteng berencana mengintensifkan kampanye donor darah di berbagai wilayah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong lebih banyak orang untuk menjadi pendonor darah secara sukarela.
Sementara itu, PMI Sulteng berkomitmen untuk terus meningkatkan sosialisasi dan koordinasi dengan berbagai pihak guna memperkuat jaringan pendonor darah. Dengan target yang telah ditetapkan, diharapkan ketersediaan darah di rumah sakit di Sulawesi Tengah dapat terjaga dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.**
