PALU, Kabar Selebes – Festival Ramadhan Tawaeli 2025 yang berlangsung di Lapangan Sepak Bola SPUT Tawaeli pada Minggu malam hingga Senin dini hari (16-17 Maret 2025) menjadi ajang perayaan yang tidak hanya menghadirkan hiburan bagi masyarakat, tetapi juga mempererat silaturahmi serta melestarikan musik tradisional di Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Camat Tawaeli Hendra Pakamundi, anggota DPRD Kota Palu Mutmainah Korona, serta lurah dan stakeholder lainnya. Festival ini telah berlangsung sejak 14 Maret 2025 dan ditutup dengan Festival Musik Sahur yang menjadi puncak acara pada dini hari menjelang sahur.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palu, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas terselenggaranya festival ini. “Atas nama Pemerintah Kota Palu, saya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas terselenggaranya Festival Ramadhan Tawaeli 2025 yang telah berlangsung sejak tanggal 14 hingga 16 Maret 2025 ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa festival ini bukan sekadar hiburan semata, tetapi juga menjadi momen penting dalam mempererat hubungan antarwarga dan penggiat musik tradisional. “Festival ini bukan hanya menjadi wadah hiburan dan perayaan bulan suci Ramadhan, tetapi juga menjadi momen penting dalam mempererat silaturahmi antar masyarakat serta penggiat musik tradisional di Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu,” ujarnya.
Salah satu daya tarik utama dari festival ini adalah Festival Musik Sahur, yang menjadi bagian utama dalam rangkaian acara. Kadis Pariwisata menegaskan bahwa festival ini adalah wujud nyata dari upaya menjaga dan melestarikan seni budaya, terutama musik tradisional. “Di tengah pesatnya perkembangan zaman, seni dan budaya tradisional harus terus kita jaga agar tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat, terutama di kalangan generasi muda,” katanya.
Ia juga menyoroti nilai edukatif dari kegiatan ini yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran kepada masyarakat agar mencintai, melestarikan, dan mengembangkan musik tradisional sebagai bagian dari identitas budaya. “Kegiatan ini juga memiliki nilai edukasi yang sangat penting, yaitu menanamkan kesadaran kepada masyarakat untuk mencintai, melestarikan, dan mengembangkan musik tradisional sebagai bagian dari identitas budaya kita,” tambahnya.
Selain itu, apresiasi diberikan kepada para seniman, musisi, dan seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam festival ini. “Kreativitas dan dedikasi yang ditunjukkan dalam membawakan musik tradisional dalam suasana sahur adalah sesuatu yang luar biasa dan patut kita banggakan bersama,” tutupnya.
Dalam kompetisi Festival Musik Sahur yang menjadi puncak acara, kontingen Risma Al Ijtihad Talise berhasil meraih juara pertama, diikuti oleh lima peserta lainnya yang tampil dengan performa terbaik mereka.
Festival Ramadhan Tawaeli 2025 telah membuktikan bahwa selain sebagai ajang hiburan, kegiatan ini juga menjadi ruang bagi pelestarian budaya dan memperkuat solidaritas masyarakat di Kota Palu.***