Tutup
Sulawesi Tengah

Praktisi Media Soroti Banyaknya Pensiunan Daftar KPID Sulteng: Dunia Penyiaran Butuh Regenerasi

115
×

Praktisi Media Soroti Banyaknya Pensiunan Daftar KPID Sulteng: Dunia Penyiaran Butuh Regenerasi

Sebarkan artikel ini
Ruslan Sangadji dan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas

PALU, Kabar Selebes – Praktisi media yang juga mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu, Ruslan Sangadji, menyoroti fenomena banyaknya pensiunan yang mendaftar sebagai anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Tengah.

Menurutnya, perkembangan dunia penyiaran yang semakin modern membutuhkan sosok-sosok yang lebih muda dan produktif.

“Yang sudah pensiun itu di usia 58 tahun. Sudah tidak produktif lagi. Sebaiknya mereka istirahat saja dan memberikan kesempatan kepada generasi muda yang lebih memahami perkembangan industri penyiaran saat ini,” ujar Ruslan yang akrab disapa Ochan, Kamis (19/3/2025).

Ochan menegaskan bahwa dunia penyiaran saat ini telah mengalami transformasi besar dengan hadirnya teknologi digital, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, serta perubahan pola konsumsi media oleh masyarakat.

“Itu artinya, platform digital dan media sosial kini menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia penyiaran, sehingga membutuhkan pemahaman yang lebih segar dan adaptif terhadap perubahan tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, dunia penyiaran sekarang tidak hanya soal televisi dan radio konvensional, tetapi juga mencakup streaming, podcast, media sosial, dan algoritma yang terus berkembang. Peran KPID, lanjut Ochan, seharusnya lebih proaktif dalam merespons perubahan ini, bukan hanya menjadi regulator yang kaku.

“Maka anak muda akan lebih tepat di posisi itu,” tegasnya.

Regenerasi dalam tubuh KPID Sulteng, menurutnya, merupakan hal penting agar lembaga ini tetap relevan dalam mengawasi sekaligus mendorong kemajuan industri penyiaran di daerah. Jika terus diisi oleh mereka yang sudah melewati masa produktif, dikhawatirkan KPID akan kehilangan daya inovasi dalam menjalankan tugasnya.

Ochan berharap seleksi anggota KPID kali ini bisa lebih mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan inovasi dengan memberi ruang bagi anak muda yang memiliki pemahaman lebih tajam tentang ekosistem penyiaran digital.

“Dunia penyiarannya sudah berkembang, maka regulasinya juga harus berkembang. Dan itu butuh energi serta pemikiran yang lebih segar,” jelasnya.

Karena itu, Ochan mengajak DPRD Sulawesi Tengah yang akan melakukan fit and proper test calon anggota KPID agar lebih mempertimbangkan kehadiran anak-anak muda. Menurutnya, generasi muda memiliki energi, kreativitas, dan wawasan lebih luas dalam menghadapi tantangan industri penyiaran yang semakin dinamis.

Ia juga berharap mereka yang sudah pensiun bisa lebih legowo dan tidak memaksakan diri.

“Sudah waktunya memberi jalan kepada yang lebih muda. Dunia penyiaran butuh inovasi, bukan sekadar pengalaman. Anak-anak muda ini punya ide-ide segar yang bisa membawa industri penyiaran kita lebih maju,” tegasnya.

Ruslan menutup pernyataannya dengan harapan agar seleksi anggota KPID kali ini benar-benar menghasilkan figur yang mampu membawa perubahan positif, bukan sekadar mengisi kursi atau mengisi kekosongan di masa pensiun tanpa pemahaman mendalam tentang tantangan media masa kini. (*)

Silakan komentar Anda Disini….