Tutup
Catatan Abdee Mari

Sudah Merdekakah Kita?

22
×

Sudah Merdekakah Kita?

Sebarkan artikel ini
Jurnalis: Abdee Mari
Abdee Mari, Pemred KabarSelebes.id

HARI INI, Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-80. Di Istana, pesta meriah. Di daerah-daerah, termasuk Sulawesi Tengah, bendera merah putih berkibar di mana-mana. Tapi, di beranda media sosial, ada suara-suara yang terdengar sumbang. “Belum merdeka,” kata mereka.

Seolah-olah, optimisme hanya milik segelintir orang.

Mereka bicara soal kemiskinan yang masih membekap, lapangan kerja yang sulit, pengangguran yang tak kunjung surut, hingga kenaikan pajak. Belum lagi urusan kriminalitas dan masalah sosial lainnya. Semua itu, bagi mereka, adalah bukti nyata bahwa kemerdekaan sejati belum kita raih.

Saya tidak ingin menjadi bagian dari pesimisme itu. Saya melihat Indonesia, di usianya yang ke-80, sudah mulai menunjukkan “niat” untuk maju.

Di pusat, Asta Cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran adalah wujud dari niat itu. Janji-janji mereka adalah janji untuk mewujudkan rasa merdeka bagi masyarakat.

Di Sulawesi Tengah, optimisme itu terlihat dari 9 program BERANI yang diusung oleh Gubernur Anwar Hafid dan dr. Reny Lamadjido. Ini bukan sekadar janji, tapi sebuah cetak biru untuk masa depan.

Tentu, sebagai catatan kritis, kita harus mengakui bahwa masalah-masalah di Sulawesi Tengah tidak bisa hilang begitu saja. Kemiskinan, pengangguran, dan dampak bencana alam masih menjadi hantu yang menghantui.

Di sisi lain, masalah lingkungan akibat pertambangan juga menjadi perhatian serius. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum mampu menyeimbangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan mengurangi kemiskinan. Ada pula kesenjangan pembangunan, konflik agraria, dan pertumbuhan penduduk yang menuntut perhatian khusus.

Penanganan masalah ini tidak bisa instan. Ini butuh kerja keras, kolaborasi, dan visi jangka panjang dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

Apakah kita sudah merdeka?

Mungkin merdeka yang kita impikan bukanlah kemerdekaan yang diraih dalam semalam. Merdeka itu adalah sebuah proses. Sebuah perjalanan panjang yang membutuhkan optimisme dan kerja keras.

Mungkin, kita tidak akan pernah benar-benar merasa merdeka jika kita terus-menerus merayakan pesimisme.

Abdee Mari – Pemimpin Redaksi KabarSelebes.ID

Silakan komentar Anda Disini….