Tutup
Ekonomi

Gula Tapo Togean Kembali Jadi Andalan Oleh-Oleh, Sasar Pasar Lokal dan Eropa

63
×

Gula Tapo Togean Kembali Jadi Andalan Oleh-Oleh, Sasar Pasar Lokal dan Eropa

Sebarkan artikel ini
Jurnalis: Saiful HulungoEditor: Abdee Mari
Gula Tapo, produk alami dari Kepulauan Batudaka, Tojo Una-una, kembali menjadi andalan oleh-oleh khas Togean. (Foto: Ipul)

AMPANA, Kabar Selebes – Produk Gula Tapo, hasil kreasi masyarakat di wilayah Kepulauan Batudaka, Desa Bomba, kembali menjadi primadona oleh-oleh khas Kepulauan Togean. Terbuat dari bahan alami dan dikemas secara ramah lingkungan, gula aren ini semakin diminati wisatawan.

Baru-baru ini, Wakil Bupati Tojo Unauna, Surya, meluncurkan kemasan lokal baru untuk produk Gula Tapo ini. Langkah ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar, baik domestik maupun mancanegara, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kualitas produk lokal Togean yang unik dan manis ini. Gula Tapo dinilai sebagai pilihan souvenir yang tepat untuk keluarga.

Sistem pemasaran Gula Tapo di Desa Bomba juga telah terintegrasi dengan paket wisata bagi turis Eropa yang berkunjung ke Togean. Hal ini memudahkan wisatawan untuk mendapatkan oleh-oleh khas ini.

Kelompok masyarakat pembuat Gula Tapo juga mendapatkan pendampingan dari Yayasan Toloka dan Donor Dana Nusantara. Mereka mengikuti berbagai lokakarya, termasuk identifikasi produk dan pelatihan pemasaran digital.

Direktur Yayasan Toloka, Abdul Haris, menjelaskan bahwa pelatihan selama tiga hari fokus pada pemasaran souvenir Gula Tapo melalui berbagai platform, seperti Instagram (bekerja sama dengan influencer lokal Sulawesi), WhatsApp, broadcast ke pecinta kuliner, serta pembagian brosur dan banner di toko oleh-oleh. Strategi promosi lain termasuk diskon bundling (beli dua gratis satu) dan pemberian souvenir untuk pembelian dalam jumlah tertentu. Pembeli juga akan mendapatkan informasi menarik tentang proses produksi Gula Tapo, cerita petani aren, resep minuman, dan cara memasak menggunakan Gula Tapo.

Untuk menjangkau pasar Eropa dan Amerika, pemasaran memanfaatkan wisatawan yang berlibur di Togean. Brosur dibagikan melalui resort, pusat penyelaman (dive center), dan hotel. Selain itu, kerja sama dibangun dengan agen perjalanan (travel agent) dan vlogger asing. Display booth juga ditempatkan di resort untuk promosi, lengkap dengan sesi tes produk gratis.

Gula Tapo diproduksi langsung di hutan desa yang memiliki banyak pohon aren. Harga per paket disesuaikan dengan segmentasi pasar, dengan paket khusus wisatawan seharga Rp 250.000 sudah termasuk perjalanan ke hutan aren. Menariknya, pengunjung juga akan mendapatkan sertifikat praktik membuat produk Gula Tapo yang ramah lingkungan.(shl)

Silakan komentar Anda Disini….