PALU, Kabar Selebes – i-Hi Consulting menyampaikan hasil studi evaluasi program kerja Livelihood Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) bersama Charitas Swiss di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Pemaparan ini diikuti oleh sejumlah warga penerima manfaat beserta stakholder terkait di salah satu hotel di Kota Palu, belum lama ini.
Leyn Gantare, selaku Country Representatif Caritas Switzerland mengatakan program pendampingan telah berakhir pada Januari lalu. Ia berterima kasih kepada mitra kerja yang telah melakukan evaluasi dan dipaparkan langsung oleh badan eksternal.
“Caritas dan mitra kerja mencoba terbuka, jangan sampai ada dana yang disalahgunakan, caritas swiss tentu ada dari pihak eksternal yang mengaudit bener gak ada dana yang dipakai,” katanya.
Menurutnya, hasil dari diseminasi ini nantinya akan membahas bersama sejumlah pencapaian program kerja begitu juga apa yang harus dibenahi. Dia pun berharap dalam waktu 3-5 tahun ke depan Palu khususnya Kabupaten Sigi akan jadi penyuplai komoditi untuk Ibukota nasional.
Sementara itu, Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi saat membuka kegiatan mengharapkan warga penerima manfaat YPI-Charitas tidak berhenti selesai di pendampingan.
Menurut dia, program yang diberikan agar terus diterapkan terutama menyambut ibukota baru.
“Pasca closing program, maka kita harus mandiri memanfaatkan program ibukota negara yang baru,” pesan Wabup kepada penerima manfaat.
“Kami berharap masyarakat yang selama ini didampingi akan terus melakukan terobosan ide dan gagasan untuk ekonomi semua. Nanti ada pemerintah OPD terkait yang bisa membantu,” imbuh dia.
Selain itu, ia juga berharap YPI termasuk NGO lainnya tak berhenti mendampingi masyarakat di Kabupaten Sigi.
“Saya percaya masyarakat masih ingin terus bersama. Harapannya bisa juga diperpanjang. Membangun bersama kembali Kabupaten Sigi,” katanya. (*/ap)
Laporan : Adi Pranata