PALU, Kabar Selebes – Dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Aisyah Febiana Salsabila dan Rendi Rahmat, menunjukkan prestasi luar biasa dalam bidang keagamaan. Keduanya dikenal sebagai penghafal 500 hadits dan Alquran sebanyak lima juz.
Aisyah dan Rendi saat ini tercatat sebagai mahasiswa semester II Program Studi Hukum Keluarga, Fakultas Syariah, UIN Datokarama. Mereka aktif mengikuti berbagai kompetisi keagamaan tingkat daerah hingga nasional.
Prestasi Aisyah Febiana Salsabila
Aisyah pernah mengikuti Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Tingkat Kota Palu tahun 2024, mewakili Kecamatan Tatanga. Ia berkompetisi dalam cabang menghafal 500 hadits tanpa sanad dan berhasil meraih juara II.
Tak hanya itu, Aisyah juga turut serta dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional 2024 yang diselenggarakan di Kalimantan Timur. Dalam ajang bergengsi tersebut, ia tergabung dalam Kafilah Provinsi Sulawesi Tengah dan mengikuti lomba Fahmil Alquran atau cerdas cermat.
Selain itu, pada tahun yang sama, Aisyah berpartisipasi dalam STQ Tingkat Kabupaten Morowali Utara. Ia kembali bersaing dalam cabang menghafal hadits dan berhasil meraih juara II.
Prestasi Rendi Rahmat
Sementara itu, Rendi Rahmat juga menorehkan prestasi gemilang dalam berbagai kompetisi keagamaan. Pada STQ Tingkat Kota Palu 2024, ia mewakili Kecamatan Mantikulore dalam cabang hafalan lima juz dan tilawah. Dalam kompetisi tersebut, Rendi berhasil meraih juara I.
Tak berhenti di situ, Rendi juga mengikuti STQ Tingkat Kabupaten Morowali 2024 sebagai bagian dari Kafilah Kecamatan Bungku Barat. Ia kembali membuktikan kemampuannya dengan meraih juara II dalam cabang hafalan lima juz dan tilawah.
Atas prestasinya, Rendi dipercaya oleh seorang dermawan di Kota Palu untuk menjadi imam di Masjid Nurur Ridho. Selain mendapat kepercayaan untuk memimpin shalat, ia juga diberikan apresiasi berupa upah oleh dermawan tersebut.
Harapan untuk Dukungan Kampus
Kini, Aisyah dan Rendi tengah bersiap untuk menghadapi STQ Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah 2025 yang akan digelar di Kabupaten Poso. Keduanya berharap mendapatkan dukungan dari pihak kampus, baik di tingkat fakultas maupun universitas.
Mereka berharap UIN Datokarama memberikan apresiasi atas prestasi yang telah diraih, termasuk kebijakan yang dapat meringankan beban biaya pendidikan mereka, seperti pengurangan SPP atau Uang Kuliah Tunggal (UKT). Hingga saat ini, mereka mengaku belum menerima bentuk apresiasi dari pihak fakultas maupun universitas.
“Kami berharap ada perhatian dari pimpinan UIN Datokarama atas prestasi yang kami raih, karena kami telah membawa nama baik kampus di tingkat daerah maupun nasional,” ujar Rendi.
Aisyah menambahkan bahwa dukungan dari kampus akan menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi di bidang akademik dan keagamaan.
Prestasi yang diraih Aisyah dan Rendi menjadi bukti bahwa generasi muda mampu menjaga nilai-nilai keislaman dan mengembangkan bakat mereka dalam kompetisi yang membawa kebanggaan bagi daerah dan institusi pendidikan mereka.***
