PALU, Kabar Selebes – Isu pendidikan dan pembinaan karakter generasi muda kembali mencuat dalam diskusi antara komunitas pemuda dan Pemerintah Kota Palu. Kamis (15/5/2025), Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, SE., M.A.P, menerima kunjungan silaturahim dari komunitas Spirit Anak Muda Indonesia di ruang kerjanya. Audiensi tersebut menjadi ruang strategis membahas peran anak muda dalam pembangunan daerah, khususnya Kota Palu.
Komunitas yang dipimpin oleh Muhammad Rinaldi sebagai pendiri itu hadir membawa misi besar: membangun kesadaran dan penguatan karakter di kalangan generasi Z yang dinilai rentan terhadap pengaruh negatif era digital. Tak hanya menyampaikan gagasan, komunitas ini juga mengangkat sejumlah keresahan mendasar yang kerap dialami pemuda hari ini.
“Isu pendidikan dan pembinaan karakter bagi Gen Z tidak bisa diabaikan. Kami ingin anak muda di Palu punya ruang bertumbuh, berpikir kritis, dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” ujar Rinaldi dalam sesi pertemuan.
Menurut Rinaldi, pertemuan tersebut bukan sekadar audiensi normatif, tetapi menjadi sebuah diskusi mendalam atau deeptalk yang menyentuh inti permasalahan generasi muda saat ini. Ia menilai Wakil Wali Kota Palu cukup tanggap dan memiliki kepekaan terhadap dinamika psikososial anak-anak muda di era pascapandemi ini.
“Kami merasa didengar. Yang kami sampaikan bukan sekadar program, tapi suara hati kami sebagai generasi muda. Ternyata, Ibu Imelda juga sudah memikirkan hal yang sama. Ini bisa jadi awal kolaborasi yang konkret,” tambahnya.
Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, merespons positif aspirasi tersebut. Ia menyatakan komitmennya membuka ruang kolaborasi antara Pemerintah Kota Palu dengan komunitas anak muda untuk menjalankan program-program pembinaan karakter, literasi digital, dan penguatan nilai kebangsaan di kalangan generasi Z.
“Kami menyadari bahwa anak-anak muda hari ini menghadapi tantangan luar biasa, dari krisis identitas, tekanan sosial, hingga persoalan akses pendidikan. Pemerintah tak bisa jalan sendiri. Komunitas seperti ini justru mitra penting dalam mengisi ruang-ruang yang belum tergarap,” ujar Imelda.
Pertemuan tersebut sekaligus mencerminkan pola kepemimpinan partisipatif di lingkungan Pemkot Palu, yang membuka diri terhadap inisiatif akar rumput. Dengan pendekatan ini, Pemkot berharap mampu menciptakan ekosistem yang mendukung tumbuhnya generasi muda yang tak hanya cerdas, tapi juga berintegritas dan siap berkontribusi bagi kemajuan daerah.
Audiensi ini juga direncanakan menjadi pijakan awal bagi penyusunan program kolaboratif antara Spirit Anak Muda Indonesia dan sejumlah instansi teknis di bawah Pemkot Palu, termasuk Dinas Pendidikan dan Dinas Pemuda dan Olahraga.
“Anak muda bukan hanya objek kebijakan. Mereka subjek perubahan. Dan kita wajib mendengarkan mereka,” pungkas Wakil Wali Kota.
Dengan komitmen di kedua belah pihak, pertemuan tersebut menjadi momentum penting menuju masa depan Kota Palu yang lebih inklusif, produktif, dan ramah bagi generasi penerus.**