Tutup
Sulawesi Tengah

Pesan Tegas Kakanwil Kemenkum Sulteng ke CPNS: Etika di Atas Hukum!

8
×

Pesan Tegas Kakanwil Kemenkum Sulteng ke CPNS: Etika di Atas Hukum!

Sebarkan artikel ini
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Tengah (Kakanwil Kemenkum Sulteng), Rakhmat Renaldy

PALU, Kabar Selebes – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Tengah (Kakanwil Kemenkum Sulteng), Rakhmat Renaldy, memberikan pesan menohok kepada para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru. Ia menegaskan bahwa dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara, etika harus menjadi fondasi yang posisinya berada di atas hukum.

Pernyataan keras itu disampaikan dalam kegiatan Orientasi CPNS Tahap II di Kantor Wilayah Kemenkum Sulteng, Rabu (18/6/2025).

“Etika dianggap berada di atas hukum. Sebab, hukum lahir dari nilai-nilai etika. Namun ketika hukum kehilangan nilai keadilan dan kebenarannya, maka etika yang menjadi tolok ukurnya,” tegas Rakhmat Renaldy.

Etika Jadi Tolok Ukur Utama

Menurut Rakhmat, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak bisa hanya berlindung di balik aturan formal. Tanpa landasan etika, hukum bisa menjadi legal secara aturan tetapi tidak adil secara moral.

Ia mencontohkan kasus korupsi, yang menurutnya terjadi karena pengabaian terhadap etika integritas dan tanggung jawab.

“Korupsi terjadi karena abai terhadap etika, padahal integritas itu tidak bisa diajarkan lewat aturan tertulis, tapi harus ditanamkan dalam kesadaran,” ujarnya.

Ia mengingatkan para CPNS bahwa hukum memiliki keterbatasan dan tidak semua perilaku bisa diatur secara tertulis. Di situlah etika berperan sebagai kompas moral untuk memandu setiap tindakan.

“Jadilah ASN yang tidak hanya patuh pada hukum, tapi juga berpegang teguh pada etika. Karena hanya dengan keduanya, kita bisa benar-benar mengabdi secara utuh,” pungkasnya.

Tak Cukup Beretika, Layanan Juga Harus Prima

Tidak hanya dibekali soal integritas, para CPNS dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) juga digembleng soal pelayanan publik. Bekerja sama dengan praktisi dari Bank Syariah Indonesia (BSI), Kanwil Kemenkum Sulteng menggelar pelatihan bertajuk “Ultimate Service”.

Narasumber utama, Dwi Retno Astuti, Operation & Service Manager BSI area Palu, menekankan bahwa pelayanan prima lahir dari kebahagiaan diri sendiri yang ditransfer kepada orang lain.

“Service itu mentransfer kebahagiaan kita kepada orang lain. Maka, kitanya harus bahagia terlebih dahulu,” ujar Dwi dalam presentasinya.

Para peserta dibekali prinsip pelayanan unggul, mulai dari senyum, sapa, sopan santun, hingga teknik menghadapi pelanggan di situasi penuh tekanan secara empatik dan tenang.

Kakanwil Rakhmat Renaldy menambahkan, pelatihan ini bertujuan membentuk budaya kerja unggul di lingkungannya.

“Pelayanan publik yang berkualitas tidak hanya dibentuk dari kompetensi teknis, tetapi juga dari sikap dan perilaku petugas. ASN harus mampu menjadi representasi wajah instansi yang ramah, tanggap, dan solutif,” ujar Rakhmat.

Sebelumnya, dalam rangkaian pembinaan komprehensif, para CPNS juga telah diberi pembekalan tentang jurnalistik dan kehumasan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulawesi Tengah.**

Silakan komentar Anda Disini….