Tutup
Sulawesi Tengah

Bandara Palu Jadi Internasional, Pakar UIN Datokarama: Peluang Emas Kembangkan Wisata Megalit

3
×

Bandara Palu Jadi Internasional, Pakar UIN Datokarama: Peluang Emas Kembangkan Wisata Megalit

Sebarkan artikel ini
Prof. Lukman Thahir

PALU, Kabar Selebes – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia menetapkan Bandara Mutiara Sis Aljufri di Kota Palu sebagai salah satu dari 36 bandar udara internasional di Indonesia. Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, Prof. Lukman Thahir, menilai keputusan tersebut sebagai peluang besar bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan dan mempromosikan potensi wisata, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Efek domino dari kebijakan Pemerintah Pusat mengenai penetapan bandar udara internasional, utamanya pada aspek ekonomi, harus dimanfaatkan untuk mengembangkan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Profesor Lukman Thahir, Senin (11/8/2025).

Pernyataan ini merupakan respons atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 Tahun 2025 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional.

Lukman Thahir, yang juga menjabat sebagai Rektor UIN Datokarama, mengatakan bahwa Sulawesi Tengah merupakan daerah potensial dengan sumber daya alam melimpah, di samping potensi wisata yang tak kalah menarik. Potensi ini akan memberikan dampak besar jika ditopang dengan ketersediaan infrastruktur dan fasilitas, salah satunya bandara internasional.

“Dengan bandara internasional, maka akses langsung dari dan ke Sulawesi Tengah bisa ditempuh dengan cepat dan mudah,” ungkapnya.

Kemudahan akses ini, lanjutnya, akan mempermudah wisatawan mancanegara berkunjung langsung untuk menikmati potensi wisata daerah, seperti situs megalit kuno di Kabupaten Poso dan Sigi. Situs-situs ini diperkirakan berasal dari 3.000 tahun sebelum Masehi dan menjadi salah satu situs megalit tertua di dunia.

“Hal ini menjadi keunikan dan daya tarik tersendiri yang dapat mendatangkan wisatawan dengan tujuan khusus dari mancanegara,” jelasnya.

Secara akademik, UIN Datokarama berencana mendukung pengembangan ini dengan menerjemahkan dan menerbitkan buku serta artikel para peneliti tentang megalit. Sementara secara non-akademik, UIN akan melakukan advokasi kepada masyarakat mengenai hukum Islam dan hubungannya dengan “negeri seribu megalit” tersebut.*

Silakan komentar Anda Disini….