PALU, Kabar Selebes – Hujan es di Desa Berdikari Kecamatan Paloo Kabupaten Sigi menjadi pembahasan warganet. Sabtu siang, sejumlah akun di media sosial Facebook menuliskan fenomena alam itu.
Lalu seperti apa penjelasan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika? Berikut penjelasan tertulis dari Prakirawan BMKG Klas II Mutiara SIS Aljufri Kota Palu, Sulawesi Tengah:
Unit Analisa dan Pengolahan Data
Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis-Al Jufri Palu menjelaskan, pada citra Satelit sejak pukul 13.30 – 14.00 WITA terlihat bahwa adanya pembentukkan awan Konvektif pada wilayah Desa Berdikari, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi. Citra satelit memperlihatkan bahwa suhu di Atmosfer yang diduga awan Konvektif yaitu sebesar -41°C s/d 48°C.
“Proses pembentukkan awan Konvektif ini terjadi mulai pada lapisan permukaan sampai pada ketinggian 10.519 meter yang terbaca pada pengamatan Radiosonde pada Stasiun
Meteorologi Kelas II Mutiara Sis- Al Jufri Palu tanggal 7 September 2019 Pukul 08.00 WITA,”Affan N Diharsya, Prakirawan BMKG Klas II Mutiara SIS Aljufri Palu, Sabtu, 7 September 2019.
Menurut prakirawan itu, pembentukkan awan pada wilayah tersebut diduga melewati tahap deposisi yang sangat dingin yaitu proses perubahan fasa air menjadi fasa es melewati temperatur suhu hingga -40°C sehingga butiran Air yang seharusnya turun sebagai Hujan berubah menjadi butiran es.
“Proses pembentukkan butiran Es ini didukung juga oleh kecepatan angin yang tidak terlalu kencang hingga lapisan 5.806 Meter berkisar 3-10 Knot,” katanya.
Tambah Affan, kecepatan angin yang tidak terlalu kencang semakin mempermudah butiran air berubah menjadi butiran es dikarenakan oleh waktu tempuh butiran air menuju ke permukaaan tanah semakin lama sehingga butiran air tersebut mengalami proses pembekuan didalam awan sehingga menurunkan butiran es. (^/patar)