AMPANA, Kabar Selebes – PT Duta Pratiwi Bahari, perusahaan tambak udang asal Kalimantan yang memiliki 70 persen saham dalam bisnis ini, diduga tidak membuka ruang bagi pekerja lokal di Kecamatan Ulubongka, Kabupaten Tojo Unauna.
Perusahaan ini diketahui sebelumnya bergerak di sektor kayu di Kalimantan, namun setelah usahanya tutup, mereka memilih merintis bisnis tambak udang di Tojo Unauna. Dalam waktu dekat, tambak ini dikabarkan akan segera beroperasi.
PT Duta Pratiwi Bahari mengelola tambak udang di atas lahan seluas kurang lebih 40 hektare, yang seluruhnya telah dibebaskan. Namun, muncul dugaan bahwa perusahaan ini lebih banyak merekrut tenaga kerja dari luar daerah dibandingkan dengan merekrut pekerja lokal.
Salah satu sumber yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa pemilik tambak udang ini adalah pasangan suami istri keturunan Tionghoa asal Kalimantan, yang sebelumnya memiliki bisnis kayu sebelum akhirnya beralih ke tambak udang. Menurut sumber tersebut, sebagian besar pekerja yang direkrut berasal dari Kalimantan, Jawa, dan Toraja, sehingga kecil kemungkinan masyarakat lokal mendapatkan peluang kerja di perusahaan ini.
Menanggapi hal ini, salah satu admin PT Duta Pratiwi Bahari, Yanti, membantah tudingan bahwa perusahaan tidak menerima pekerja lokal. Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, ia menyatakan bahwa pihak perusahaan terbuka bagi masyarakat setempat yang ingin bekerja.
“Kami siap menerima pekerja lokal. Silakan mendaftar,” ujar Yanti, yang saat ini berdomisili di base camp perusahaan di Tampanombo.
Terkait dugaan bahwa sebagian besar pekerja didatangkan dari luar daerah, Yanti juga membantahnya.
“Tidak benar kalau kami hanya merekrut pekerja dari Jawa, Kalimantan, dan Toraja. Hanya ada dua orang dari luar daerah,” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak manajemen perusahaan mengenai kebijakan rekrutmen tenaga kerja di tambak udang tersebut.
